logo

FX.co ★ Minyak Berjangka Pangkas Kenaikan Sebelumnya, Ditutup Turun Tajam

Minyak Berjangka Pangkas Kenaikan Sebelumnya, Ditutup Turun Tajam

Minyak mentah berjangka memangkas kenaikan sebelumnya dan ditutup turun pada hari Rabu meskipun data menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah dalam pekan yang berakhir 13 Mei. Data tersebut juga menunjukkan penurunan pasokan bensin minggu lalu. Laporan bahwa Amerika Serikat berencana melonggarkan sanksi terhadap Venezuela dan mengizinkan Chevron Corp untuk merundingkan lisensi minyak dengan produsen negara PDVSA membebani harga minyak. Penguatan dolar di tengah meningkatnya prospek kenaikan suku bunga yang lebih tajam oleh Federal Reserve juga berkontribusi pada penurunan harga minyak mentah. Menurut laporan, penggunaan kapasitas di Pantai Timur dan Pantai Teluk berada di atas 95%, menempatkan kilang tersebut mendekati tingkat pengoperasian setinggi mungkin. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate ditutup turun $ 2,81 atau sekitar 2,5% pada $109,59 per barel. Harga minyak melonjak naik pada hari sebelumnya di tengah ekspektasi peningkatan permintaan dari China menyusul keputusan untuk melonggarkan pembatasan Covid mulai 1 Juni. Data yang dirilis oleh Administrasi Informasi Energi (EIA) menyatakan persediaan minyak mentah turun 3,4 juta barel pekan lalu, dibandingkan ekspektasi kenaikan 2,1 juta barel. Stok bensin turun 4,8 juta barel dalam seminggu, hampir lima kali lebih banyak dari ekspektasi penurunan, sementara pasokan sulingan meningkat 1,2 juta barel, terhadap penurunan yang diperkirakan sebesar 1 juta barel. Pada hari Selasa, American Petroleum Institute dalam laporannya menyatakan bahwa persediaan minyak mentah di AS turun 2,4 juta barel pada pekan lalu.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading