Tingkat inflasi harga produsen Singapura meningkat di bulan Februari karena lonjakan indeks non-minyak, sesuai dengan catatan dari Departemen Statistik yang dirilis pada hari Kamis.
Indeks harga produksi untuk manufaktur naik 2,2% pada basis year-on-year di bulan Februari, lebih cepat daripada pertumbuhan di bulan Januari sebesar 1,8%. Di saat yang sama, indeks non-minyak melaporkan kenaikan tahunan sebesar 3,3% di bulan Februari, sedangkan indeks minyak menunjukkan penurunan sebesar 3,0%.
Dibandingkan dengan tahun lalu, harga pasokan domestik di bulan Februari terpantau turun 2,8%, sedikit lebih rendah dari penurunan bulan sebelumnya sebesar 2,7%.
Dari Januari ke Februari, terdapat kenaikan 0,3 persen pada harga produsen, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan di bulan Januari sebesar 0,2 persen.
Indeks harga impor mengalami penurunan 5,1% selama setahun terakhir, sedikit meningkat dari penurunan bulan sebelumnya sebesar 5,0%.
Data juga menunjukkan bahwa harga ekspor mengalami penurunan tahun ke tahun sebesar 1,4% di bulan Februari, lebih lambat dari penurunan 4,7% yang terjadi di bulan sebelumnya.