logo

FX.co ★ Inflasi Inti Tokyo Melunak Di Bulan Maret

Inflasi Inti Tokyo Melunak Di Bulan Maret

Pada bulan Maret, inflasi inti Tokyo melunak namun terus melampaui target 2 persen, memberikan keputusan yang rumit untuk Bank of Japan mengenai arah kebijakan moneter setelah keluar dari suku bunga negatif bulan ini.

Inflasi inti, yang tidak termasuk makanan segar, sedikit turun ke 2,4% dari 2,5% di bulan Februari, data dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi menunjukkan. Pada saat yang sama, inflasi, tidak termasuk makanan segar dan biaya bahan bakar, turun menjadi 2,9% dari 3,1% di bulan sebelumnya. Namun, inflasi secara keseluruhan mengalami kenaikan, mencapai 2,6% dari 2,5% di bulan sebelumnya.

Angka-angka ini mengimplikasikan bahwa Bank of Japan tidak akan mengetatkan kebijakan moneter lebih lanjut, menurut ekonom Capital Economics, Marcel Thieliant. Bank of Japan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2007, pada awal bulan ini. Suku bunga overnight dinaikkan menjadi antara 0 dan 0,1% dari 0,1%.

Menurut ekonom ING, Min Joo Kang, target pertumbuhan inflasi bank sentral yang berkelanjutan untuk tahun ini dapat dicapai karena hasil negosiasi upah yang lebih kuat dari perkiraan untuk tahun fiskal 2024. Bank of Japan akan lebih fokus pada peningkatan penjualan ritel dan angka inflasi yang membandel, dibandingkan dengan hasil produksi industri dan tenaga kerja yang buruk yang terutama disebabkan oleh faktor yang berbeda, tambah ekonom tersebut.

Meskipun ada ekspektasi kenaikan 1,2 persen, bulan Maret mengalami penurunan bulanan sebesar 0,1 persen dalam produksi industri. Namun, tingkat penyusutan telah membaik dari kemunduran 6,7 persen di bulan Januari.

Menurut Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, meskipun produksi industri berfluktuasi, hal ini menunjukkan tanda-tanda penurunan. Namun, mereka memperkirakan kenaikan produksi sebesar 3,3% di bulan April. Laporan lain dari kementerian ini merinci bahwa pertumbuhan penjualan ritel meningkat menjadi 4,6% di bulan Februari, sebuah peningkatan yang nyata dari 2,1% di bulan sebelumnya.

Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi juga melaporkan tingkat pengangguran sebesar 2,6% di bulan Februari, menantang perkiraan yang tetap tidak berubah pada 2,4%. Akibatnya, jumlah total individu yang menganggur mencapai 1,77 juta, meningkat 30.000 dari tahun sebelumnya.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading