logo

FX.co ★ Saham-saham Thailand Dibuka Turun Lagi Pada Hari Rabu

Saham-saham Thailand Dibuka Turun Lagi Pada Hari Rabu

Menjelang akhir pekan panjang Festival Songkran, kemenangan beruntun tiga hari pasar saham Thailand, di mana pasar saham naik lebih dari 35 poin atau 2,5%, berakhir. Saat ini, Bursa Efek Thailand sedikit di atas level 1.395 poin, dan diperkirakan akan menghadapi tekanan lagi pada hari Rabu.

Prospek global untuk pasar-pasar Asia menunjukkan aktivitas yang minim, dengan para pembeli mencari penawaran di tengah-tengah kekhawatiran mengenai suku bunga. Pasar Eropa turun, sementara pasar AS berfluktuasi dan berakhir imbang. Pasar Asia diperkirakan akan mengikuti contoh AS.

Pada hari Kamis, SET berakhir sedikit lebih rendah karena kerugian di sektor-sektor termasuk makanan, konsumsi, industri, properti, sumber daya, jasa, dan teknologi.

Pada hari itu, indeks turun 11,79 poin atau 0,84 persen, ditutup pada 1.396,38 setelah diperdagangkan antara 1.394,71 dan 1.406,77. Volume perdagangan mencapai total 15,665 miliar saham senilai 42,973 miliar baht. Terdapat 300 saham yang merugi dan 156 saham yang untung, dengan 199 saham tidak berubah.

Di antara saham-saham unggulan, Advanced Info turun 0,98 persen, Thailand Airport turun 0,74 persen, sementara Asset World tersandung 1,33 persen. Namun, Banpu melonjak 2,65 persen, dan Bangkok Bank menguat 1,40 persen.

Pasar AS memberikan sedikit panduan, karena rata-rata utama dibuka bervariasi pada hari Selasa. Meskipun terjadi volatilitas, mereka berakhir dengan sedikit perubahan secara keseluruhan. Dow bertambah 63,86 poin atau 0,17 persen menjadi berakhir pada 37.798,97, sementara NASDAQ merosot 19,77 poin atau 0,12 persen menjadi ditutup pada 15.865,25 dan S&P 500 merosot 10,41 poin atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 5.051,41.

Para investor menyeimbangkan antara membeli saham dengan harga yang lebih rendah saat ini dengan kekhawatiran akan masa depan suku bunga. Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama karena "kurangnya kemajuan" untuk mencapai target inflasi bank sentral.

Ketidakpastian membayangi harga minyak mentah pada hari Selasa, sedikit turun karena Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengisyaratkan sanksi baru terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangannya terhadap Israel. Akibatnya, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 0,05 dollar AS, atau 0,1%, menjadi 85,36 dollar AS per barel.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading