logo

FX.co ★ Tesla Pangkas Harga Mobil di China Setelah Pemangkasan di AS

Tesla Pangkas Harga Mobil di China Setelah Pemangkasan di AS

Tesla Inc, produsen mobil listrik mewah yang terkenal, telah melakukan pengurangan harga yang signifikan pada beberapa modelnya di China. Keputusan ini mencerminkan penyesuaian serupa yang dilakukan di Amerika Serikat dan terjadi di tengah periode permintaan yang lebih lemah dan persaingan yang meningkat.

Pada awal perdagangan di Bursa Efek Nasdaq, saham Tesla turun 3,4 persen, dengan harga $142,05. Di Cina, perusahaan mengurangi harga dasar Model 3 yang telah direnovasi sebesar 14.000 yuan, sehingga menjadi 231.900 yuan. Penurunan harga juga diterapkan pada Model Y, Model S, Model S Plaid, dan varian reguler dan kotak-kotak dari Model X.

Pada hari Jumat lalu, perusahaan dilaporkan menurunkan harga kendaraan Model Y, Model X, dan Model S di Amerika Serikat sebesar $2.000. Selain itu, pada akhir pekan lalu, Tesla memangkas harga perangkat lunak asisten pengemudi Full Self-Driving (FSD) dari $12.000 menjadi $8.000 di AS.

Tesla baru-baru ini menghadapi kesulitan karena berkurangnya permintaan dan persaingan yang ketat, baik di AS, Eropa, maupun salah satu pasar terbesarnya - China. Awal bulan ini, perusahaan melaporkan jumlah produksi dan pengiriman yang lemah untuk Q1, sebagian disebabkan oleh tahap awal produksi Model 3 yang diperbarui di pabrik Fremont. Produksi juga terganggu karena penutupan pabrik yang diakibatkan oleh pengalihan pengiriman yang dipicu oleh konflik Laut Merah dan serangan pembakaran di Gigafactory Berlin.

Sebuah laporan dari Bloomberg pada akhir Maret mengindikasikan bahwa Tesla telah mengurangi produksi kendaraan listriknya di pabrik Giga Shanghai di China. Perlambatan ini disebabkan oleh stagnasi dalam penjualan kendaraan energi baru, meningkatnya persaingan, dan perang harga. Tesla kemudian membatasi produksi suku cadang mobil listrik.

Minggu lalu, Tesla mengumumkan rencana untuk memangkas lebih dari 10% tenaga kerja globalnya sebagai akibat dari perlambatan pasar mobil listrik. Dengan sekitar 140.000 karyawan di seluruh dunia pada awal 2024, diproyeksikan sekitar 14.000 staf akan terpengaruh oleh langkah ini.

Dalam sebuah memo, Elon Musk mengkonfirmasi bahwa duplikasi peran dan kebutuhan untuk pengurangan biaya adalah motivator utama di balik keputusan ini. Menurut Musk, pemangkasan pekerjaan yang direncanakan akan memungkinkan Tesla untuk tetap ramping dan inovatif serta mempertahankan rasa laparnya untuk fase pertumbuhan berikutnya.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading