logo

FX.co ★ Kemenangan Beruntun Mungkin Berlanjut Untuk Pasar Saham Thailand

Kemenangan Beruntun Mungkin Berlanjut Untuk Pasar Saham Thailand

Pasar saham Thailand telah menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan dalam kinerja baru-baru ini, naik lebih dari 25 poin atau 2% dalam beberapa sesi berturut-turut. Saat ini, Bursa Efek Thailand berada di atas level 1.355 poin dan diprediksi akan melanjutkan tren kenaikan ini pada hari Rabu.

Perkiraan global menunjukkan bahwa pasar Asia akan berkinerja kuat karena meningkatnya optimisme mengenai musim laporan keuangan. Hal ini terjadi karena kinerja yang kuat di pasar Eropa dan AS, yang mengarah pada ekspektasi bahwa pasar Asia akan mengikutinya.

Tren positif di pasar saham Thailand berasal dari pertumbuhan penting di sektor makanan, industri, sumber daya, jasa, dan teknologi pada hari Selasa. Indeks meningkat 7,94 poin atau 0,59 persen, ditutup pada 1.357,46, dengan lebih dari 15,6 miliar saham berpindah tangan senilai 46,656 miliar baht. Pasar melihat 363 saham naik dibandingkan dengan 107 saham turun, dengan 182 saham tidak berubah.

Sejumlah saham menunjukkan aktivitas yang nyata, termasuk Advanced Info, Asset World, Banpu, Bangkok Bank, dan Bangkok Dusit Medical. Selain itu, saham-saham seperti Bangkok Expressway, B. Grimm, BTS Group, CP All Public, Gulf, dan Kasikornbank menunjukkan kinerja yang positif.

Pengaruh positif dari Wall Street dirasakan karena Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 semuanya memperoleh keuntungan yang cukup besar pada hari Selasa. Kinerja pasar sebagian besar didorong oleh pendapatan kuartalan dengan perusahaan-perusahaan seperti Globe Life, GE Aerospace, Kimberly-Clark, dan General Motors yang menunjukkan hasil keuangan yang kuat.

Dalam berita ekonomi lainnya, Departemen Perdagangan telah mencatat peningkatan mengejutkan dalam penjualan rumah baru di bulan Maret, meskipun ada penurunan dalam izin bangunan. Seiring dengan berlalunya minggu ini, para trader akan mengawasi lebih banyak data ekonomi, termasuk data PDB AS kuartal pertama dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi yang lebih disukai oleh Federal Reserve.

Terakhir, harga minyak naik setelah data menunjukkan perlambatan aktivitas manufaktur AS untuk bulan April, memicu harapan bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga. Akibatnya, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk bulan Juni naik 1,46 dollar AS atau 1,78%, dan ditutup pada harga 83,36 dollar AS per barel.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading