logo

FX.co ★ AstraZeneca Akan Menarik Vaksin Covid-19 Vaxzevria di Seluruh Dunia

AstraZeneca Akan Menarik Vaksin Covid-19 Vaxzevria di Seluruh Dunia

AstraZeneca, yang dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam memasok vaksin Covid-19 secara global selama tahap awal pandemi, telah memulai proses penarikan vaksin Vaxzevria COVID-19 di seluruh dunia. Alasan yang dikemukakan adalah berkurangnya permintaan dan melimpahnya vaksin terbaru.

Baru-baru ini, dokumen pengadilan telah mengungkapkan bahwa AstraZeneca mengakui adanya potensi efek samping dari vaksin tersebut, seperti pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah. Keputusan untuk menarik diri juga menyusul pemberitahuan dari Badan Obat Eropa, yang mencabut izin vaksin tersebut. Vaxzevria, yang ditujukan bagi individu berusia 18 tahun ke atas untuk pencegahan penyakit virus corona, diberikan persetujuan pemasaran bersyarat di Eropa pada 29 Januari 2021.

Perusahaan farmasi Inggris-Swedia ini menjelaskan bahwa munculnya berbagai varian vaksin COVID-19 sejak pandemi telah menyebabkan surplus ketersediaan vaksin terbaru. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan untuk Vaxzevria, yang sekarang tidak lagi diproduksi atau dipasok.

Awalnya dikembangkan dalam kemitraan dengan University of Oxford setelah wabah virus corona tahun 2020, vaksin ini diproduksi dan disediakan dengan nama Covishield di India dan negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah lainnya oleh Serum Institute of India, yang dilisensikan oleh perusahaan dan universitas.

AstraZeneca menghadapi tuntutan hukum atas tuduhan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama dengan University of Oxford telah mengakibatkan kematian dan cedera serius, termasuk Trombosis dengan sindrom trombositopenia atau TTS.

AstraZeneca telah menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang dan mitra untuk membangun jalan yang mulus ke depan.

Dalam pembaruan terkait, Organisasi Kesehatan Dunia meluncurkan jaringan baru untuk virus corona, yang dinamai CoViNet, pada bulan Maret. Tujuannya adalah untuk memungkinkan dan merampingkan keahlian dan kemampuan global untuk deteksi dini dan andal, serta pemantauan dan evaluasi SARS-CoV-2, MERS-CoV, dan semua jenis virus corona baru.

Selain itu, pada pertengahan April, dilaporkan bahwa para ilmuwan dari University of Cambridge, University of Oxford, dan Caltech di AS sedang mengembangkan pendekatan unik - yang disebut "vaksinologi proaktif" - untuk memerangi virus yang belum disadari. Inisiatif ini bertujuan untuk membekali umat manusia dengan pertahanan terhadap potensi pandemi virus corona di masa depan.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka akun trading