logo

FX.co ★ 27.09.2022: Bear perkuat cengkramannya pada saham; USD ambil jeda dari rally. USDX, USD/JPY, AUD/USD

27.09.2022: Bear perkuat cengkramannya pada saham; USD ambil jeda dari rally. USDX, USD/JPY, AUD/USD

Saham melemah terutama akibat pengetatan kebijakan moneter, lonjakan inflasi, dan risiko resesi global. Minggu lalu Fed menaikkan suku bunga sebanyak 0,75 basis poin dan mengisyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga hingga akhir tahun 2022 dan mungkin 2023. Beberapa petinggi Fed dijadwalkan menyampaikan pidato. Kemungkinan mereka akan mengkonfirmasi lebih banyak kenaikan suku bunga di masa mendatang.

Presiden Fed Boston, Susan Collins, yakin inflasi “hampir mencapai puncaknya atau telah memuncak”. Presiden Fed Dallas, Lorie Logan, memiliki pandangan berbeda. Logan memperkirakan inflasi masih terlalu tinggi.

Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, membuat pernyataan hawkish pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa inflasi “sangat tinggi” dan lebih baik bersikap lebih agresif.

Presiden Fed Atlanta, Rafael Bostic, optimis. Bostic memperkirakan perekonomian akan dapat mengatasi kenaikan suku bunga serta langkah yang akan diambil Fed selanjutnya untuk mendorong inflasi ke target 2%. “Kita perlu membuat inflasi terkendali. Hingga hal itu terjadi, kita akan melihat volatilitas ke segala arah di pasar”, ia menekankan.

Indeks dolar AS melonjak ke 114,58, level tertinggi Mei 2020, setelah komentar hawkish para anggota Fed. Hari ini indeks tersebut turun ke 113,64 pasca rally pada beberapa sesi sebelumnya.

Pada saat yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik menjadi 3,9%, level tertinggi dalam satu dekade. Beberapa analis kini menganggap obligasi Treasury AS jangka panjang sebagai salah satu aset yang paling bisa diandalkan.

Meningkatnya permintaan mata uang-mata uang safe haven juga mendorong naik dolar AS. Para trader enggan membeli aset-aset berisiko akibat suramnya prospek perekonomian global dan risiko resesi. Pada Selasa pagi, greenback menghentikan gerakan bullish-nya karena para investor melakukan take profit setelah rally yang pesat.

Pada sesi Asia, dolar AS diperdagangkan dalam koridor harga 113,33-114,03, tidak jauh dari puncak yang dicapai sebelumnya. Kini dolar AS berada di level tertinggi sepanjang masa terhadap para pesaing utamanya di tengah ekspektasi kenaikan agresif suku bunga selanjutnya.

Yen tampak malu-malu terhadap dolar AS. Minggu lalu, BoJ mengintervensi pasar valas untuk pertama kalinya sejak tahun 1998 untuk mencegah yen jatuh ke bawah level 145.

Minggu lalu pada penutupan sesi Asia hari Kamis, Menteri Keuangan memerintahkan Bank of Japan untuk melakukan intervensi. BoJ menggunakan cadangan valas negara untuk menjual dolar AS dan membeli kembali yen. Akibatnya, pasangan yen/dolar turun drastis ke level 140.

Namun, yen masih menghadapi masalah eksternal yang sama. Itu sebabnya yen tidak mungkin terus berada di level terendah saat ini untuk waktu yang lama. Fed mungkin menaikkan suku bunga acuan dengan lebih agresif, sementara Bank of Japan mempertahankan suku bunga di level negatif.

Pertanyaannya, apakah bank sentral siap menyesuaikan kebijakan moneternya dan beralih mengambil sikap dovish. Skenario tersebut kini tampak sangat tidak mungkin terjadi karena mengandung banyak risiko mengingat kebijakan yangs sangat longgar selama enam tahun sebelumnya.

Jadi, yen terdepresiasi akibat alasan-alasan yang disebutkan di atas. Hasil intervensi, yang bisa dilihat pada minggu lalu, telah hilang. Regulator tampaknya telah menggunakan semua cadangan yang tersedia untuk memperkuat yen.

Hari ini yen bergerak di dekat level kritis 145. Perdagangan yen berlangsung berombak meskipun dolar AS membentuk konsolidasi. Pada pagi hari, yen berhasil memulihkan penurunannya. Kini mata uang ini bergerak dalam channel harga 144,03-144,76.

Yen tetap relatif kuat berkat status safe-haven yang membatasi pertumbuhan pasangan ini. USD/JPY diperdagangkan pada level 144,31 di sesi Asia. Namun, dinilai dari faktor-faktor fundamental, pasangan ini kemungkinan besar akan terus naik.

Pada hari Selasa dolar Australia juga pulih, dengan memanfaatkan perlambatan rally dolar AS. Setelah turun ke level terendah 2020 pada hari Senin, dolar Australia menguat ke level 0,6490.

Seluruh penurunan mata uang komoditas serta memburuknya perekonomian China merugikan instrumen ini. Namun, hari ini harga minyak naik tipis dari level terendah awal 2022, yang memperkuat dolar Australia. Pasangan AUD/USD bergerak dalam kisaran 0,6452-0,6515.

Photo– RBA/Flag of Australia/ RBA Governor Philip Lowe

Ingat, pertemuan RBA mendatang dijadwalkan pada 4 Oktober. Philippe Lowe telah berulang kali membuat pernyataan yang mendukung kenaikan suku bunga yang lebih longgar. Jika regulator melakukannya, dolar Australia kemungkinan akan melanjutkan pergerakan turun.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel