logo

FX.co ★ Lima mitos membeli emas dan perak

Lima mitos membeli emas dan perak

Pasar logam mulia sangat fleksibel dan sering mengikuti tren keuangan saat ini. Akan tetapi, dalil tentang keandalan emas sebagai aset safe-haven tetap tidak berubah. Pernyataan ini dilengkapi dengan kepercayaan investor pada sifat perak yang serupa. Kedua logam tersebut merupakan pelestarian modal jangka panjang yang sangat baik. Akan tetapi, investor pemula menghadapi banyak pendapat yang saling bertentangan tentang logam mulia. Para ahli menyanggah mitos yang terkait dengan investasi Emas dan Perak

Lima mitos membeli emas dan perak

Emas tidak setara dengan uang fiat

Beberapa ahli dan pelaku pasar percaya bahwa logam kuning ini tidak lebih penting daripada mata uang fiat. Para analis cenderung melebih-lebihkan peran uang kertas dibandingkan dengan emas, meskipun sejarah telah membuktikan keefektifan emas dalam menghemat modal. Emas merupakan investasi jangka panjang, maka, ketika membelinya, investor perlu bersabar dan tidak mengandalkan keuntungan awal.

Lima mitos membeli emas dan perak

Perak lebih rendah daripada emas dan mata uang fiat

Logam kuning tetap menjadi pemimpin pasar keuangan global yang tak terbantahkan dalam setiap krisis. Beberapa analis menganggap perak sebagai alat investasi yang tidak cukup menguntungkan, jadi dalam hal ini, sebagian pelaku pasar lebih mengandalkan emas daripada perak. Akan tetapi, investor berpengalaman memperingatkan terhadap kesalahan tersebut, menekankan pentingnya berinvestasi dalam perak bersama dengan emas untuk mendiversifikasi portofolio investasi.

Lima mitos membeli emas dan perak

Logam mulia adalah aset berisiko tinggi

Beberapa pemodal berpendapat bahwa berinvestasi dalam emas dan perak membawa risiko yang signifikan. Akan tetapi, sebagian besar pelaku pasar percaya sebaliknya. Kesimpulan ini dikonfirmasi oleh keandalan jangka panjang dari kedua logam, yang terbukti paling cocok untuk perlindungan modal. Para analis menganggap diversifikasi portofolio investasi yang paling efektif adalah di mana investasi didistribusikan antara emas, perak, dan mata uang utama. Perwakilan dari pasar logam mulia mendukung investasi yang wajar dalam logam mulia: dari 10% hingga 25% dari portofolio harus diberikan untuk investasi dalam Emas dan Perak. Terlebih lagi logam kuning hampir tidak berkorelasi dengan saham dan obligasi, harganya naik ketika aset kertas turun.

Lima mitos membeli emas dan perak

Mata uang kripto lebih berharga daripada emas

Pernyataan ini masih dapat diperdebatkan dan pendapat yang tidak ambigu mengenai aset kripto dapat dibentuk dalam waktu dekat. Akan tetapi, saat ini banyak pelaku pasar yang lebih suka berinvestasi dalam bitcoin, menyebutnya emas digital. Menurut sejumlah analis, mata uang kripto tidak sama dengan emas dan tidak akan mampu menggantikannya. Hal penting bagi investor adalah kenyataan bahwa emas digunakan oleh bank sentral terkemuka, dan mata uang kripto baru saja memulai perjalanan mereka melalui dunia keuangan. Volatilitas yang rendah dari segmen pasar ini bersaksi mendukung emas. Sedangkan dinamika bitcoin ditandai dengan volatilitas yang tinggi. Perlu dicatat bahwa tidak masuk akal untuk menentang emas dan bitcoin, karena ini merupakan instrumen keuangan yang sangat berbeda.

Lima mitos membeli emas dan perak

Koin langka lebih berharga daripada koin investasi

Pelaku pasar logam mulia bersikeras melebih-lebihkan nilai koin langka, sementara koin investasi tetap menjadi aset yang cukup andal untuk investasi jangka panjang. Akan tetapi, beberapa pemain di pasar logam mulia, khususnya numismatis, terkadang menipu pembeli, memaksa mereka untuk membayar premi besar untuk koin yang seharusnya «langka» atau «dapat dikoleksi». Penjual seperti itu mungkin mengklaim bahwa koin semacam itu «tahan serangan», namun ini hanyalah mitos. Kenyataannya adalah bahwa bahwa produk koleksi yang mahal dan tidak terlalu likuid tidak cocok untuk sebagian besar investor. Menurut para ahli, pilihan terbaik adalah emas batangan biasa atau koin batangan populer.

Buka daftar artikel Buka akun trading