FX.co ★ AnisaLee | Apa itu yang dimaksud dengan Finfluencers ?

Finfluencers adalah istilah yang digunakan untuk menyebut individu atau kelompok yang aktif membagikan konten edukasi opini analisis serta rekomendasi terkait keuangan dan investasi melalui media sosial atau platform digital. Kata ini berasal dari gabungan kata finance dan influencers yang mencerminkan peran mereka sebagai figur berpengaruh dalam membentuk pemahaman dan perilaku finansial audiensnya. Finfluencers hadir di berbagai platform seperti Instagram YouTube TikTok Twitter hingga podcast dan blog dengan gaya penyampaian yang umumnya sederhana mudah dipahami dan dekat dengan kehidupan sehari hari. Munculnya finfluencers tidak terlepas dari meningkatnya minat masyarakat terhadap literasi keuangan. Banyak orang mulai sadar pentingnya mengelola uang berinvestasi dan mempersiapkan masa depan finansial sejak dini. Namun di sisi lain materi keuangan sering dianggap rumit penuh istilah teknis dan sulit dipahami jika hanya mengandalkan buku teks atau penjelasan akademis. Di sinilah peran finfluencers menjadi signifikan karena mereka menjembatani konsep keuangan yang kompleks menjadi konten yang lebih ringan praktis dan relevan dengan kondisi masyarakat luas. Finfluencers biasanya membahas berbagai topik mulai dari pengelolaan keuangan pribadi seperti budgeting menabung dan mengelola utang hingga topik investasi seperti saham reksa dana obligasi kripto properti dan instrumen keuangan lainnya. Sebagian finfluencers juga membahas topik ekonomi makro perencanaan pensiun asuransi pajak serta strategi membangun kekayaan jangka panjang. Gaya penyampaian yang digunakan sering kali berupa cerita pengalaman pribadi studi kasus atau simulasi sederhana sehingga audiens merasa lebih terhubung dan tidak merasa digurui. Salah satu daya tarik utama finfluencers adalah kedekatan emosional dengan audiens. Mereka sering tampil sebagai orang biasa yang pernah mengalami kesalahan finansial lalu belajar dan berbagi pengalaman tersebut. Hal ini membuat audiens merasa bahwa tujuan finansial yang dibahas bukan sesuatu yang mustahil dicapai. Berbeda dengan lembaga keuangan formal finfluencers cenderung menggunakan bahasa yang santai contoh yang membumi dan format visual yang menarik sehingga pesan lebih mudah diterima terutama oleh generasi muda. Namun di balik manfaatnya finfluencers juga memiliki potensi risiko. Tidak semua finfluencers memiliki latar belakang pendidikan atau sertifikasi di bidang keuangan. Sebagian hanya berbagi berdasarkan pengalaman pribadi atau pengetahuan terbatas. Hal ini dapat menjadi masalah ketika konten yang disampaikan bersifat rekomendasi spesifik tanpa penjelasan risiko yang memadai. Audiens yang kurang kritis dapat dengan mudah mengikuti saran tersebut tanpa memahami konsekuensi finansialnya. Selain itu konflik kepentingan juga menjadi isu penting dalam dunia finfluencers. Banyak finfluencers bekerja sama dengan platform investasi aplikasi trading atau produk keuangan tertentu melalui endorsement atau afiliasi. Jika tidak disampaikan secara transparan audiens bisa mengira bahwa rekomendasi tersebut murni edukasi padahal memiliki motif komersial. Hal ini dapat mengaburkan objektivitas informasi dan berpotensi merugikan pengikut yang mengambil keputusan finansial berdasarkan konten tersebut. Peran finfluencers juga semakin kompleks ketika mereka membahas instrumen berisiko tinggi seperti saham individual derivatif atau aset kripto. Konten yang terlalu menonjolkan potensi keuntungan tanpa menyeimbangkan dengan risiko dapat mendorong perilaku spekulatif. Dalam beberapa kasus fenomena ini memicu fear of missing out di mana audiens merasa takut tertinggal dan akhirnya berinvestasi tanpa perhitungan matang. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh finfluencers tidak hanya edukatif tetapi juga psikologis. Di sisi positif finfluencers telah berkontribusi besar dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Banyak orang yang sebelumnya tidak tertarik atau takut dengan topik keuangan menjadi lebih terbuka untuk belajar dan mulai mengelola uangnya dengan lebih baik. Finfluencers juga sering mendorong kebiasaan finansial yang sehat seperti mencatat pengeluaran memiliki dana darurat menghindari utang konsumtif dan berinvestasi secara bertahap. Dampak ini sangat penting terutama di negara berkembang di mana akses edukasi keuangan formal masih terbatas. Regulator dan otoritas keuangan di berbagai negara mulai memberikan perhatian khusus terhadap fenomena finfluencers. Beberapa negara telah mengeluarkan pedoman atau aturan agar konten keuangan di media sosial tetap bertanggung jawab dan tidak menyesatkan. Edukasi kepada masyarakat untuk selalu melakukan riset mandiri dan memahami risiko sebelum mengambil keputusan finansial juga terus digencarkan. Hal ini menunjukkan bahwa peran finfluencers diakui namun perlu diimbangi dengan pengawasan dan kesadaran publik. Bagi audiens penting untuk bersikap kritis dalam mengonsumsi konten finfluencers. Informasi yang dibagikan sebaiknya dijadikan referensi awal bukan satu satunya dasar pengambilan keputusan. Memahami profil risiko tujuan keuangan dan kondisi pribadi tetap menjadi faktor utama dalam setiap keputusan finansial. Mengombinasikan informasi dari finfluencers dengan sumber lain seperti buku laporan resmi atau nasihat profesional dapat membantu menghasilkan keputusan yang lebih seimbang. Secara keseluruhan finfluencers adalah fenomena baru dalam ekosistem keuangan modern yang membawa peluang dan tantangan. Mereka berperan sebagai agen edukasi informal yang mampu menjangkau masyarakat luas dengan cara yang lebih relevan dan menarik. Namun pengaruh besar ini juga menuntut tanggung jawab baik dari pembuat konten maupun dari audiensnya. Dengan pendekatan yang bijak finfluencers dapat menjadi katalis positif dalam membangun masyarakat yang lebih melek finansial dan mampu mengambil keputusan keuangan yang lebih cerdas dan berkelanjutan.